Judul Buku:
Kriminologi
Administrasi Dalam Pemerintahan
|
Pengarang :
Prof.Dr.H.Makmur,
M.Si
|
Impresum :
PT.Refika Aditama, September, 2013,
Bandung, Cetakan Kesatu, ISBN: 978 – 602 – 7948 – 14 - 3
|
Kolasi:
Tinggi buku (panjang) 25 cm, lebar buku 17,7
cm, dan tebal buku 1.8 cm; xii + 328 halaman; Bagian awal buku terdiri dari: Kata
Sambutan, Pengantar, Daftar Isi. Isi buku terdiri dari dua bagian besar yakni
Bagian Satu Kriminologi Administrasi Dalam Pemerintahan dan Bagian Dua
Kriminologi Manajemen dan Organisasi Dalam Pemerintahan.
|
Kata Kunci:
Kriminologi, Kriminologi
Administrasi, Administrasi Pemerintahan, Manajemen dalam Pemerintahan, Organisasi Dalam
Pemerintahan.Inti Pembahasan pada Buku:
Buku ini pada intinya terdiri dari dua
bagian besar, yakni Bagian Satu: Kriminologi Administrasi Dalam Pemerintahan dan
Bagian Dua: Kriminologi Manajemen dan Organisasi Dalam Pemerintahan. Bagian Satu pada intinya membahas bahwa: 1) Bab I: Pemerintahan pada hakekatnya merupakan
suatu multiproses yang melibatkan banyak manusia di dalamnya yang saling
berhubungan dalam skala kecil hingga skala besar per kelompok masing-masing,
yang mana memiliki hak dan kewajiban serta tugas pokok, berdasar pada sejumlah
asas-asas pemerintahan, yang tidak luput dari kesalahan. Kebenaran di dalam
pemerintahan tergantung pada penafsiran yang diberikan sebagai hasil dari
setiap pemikiran dan tindakan manusia; 2) Bab II: Setiap manusia pada
hakekatnya memiliki keinginan dan kebutuhan guna mempertahankan atau pun
memenuhi apa yang belum terpenuhi, oleh karenanya setiap manusia selain
berpotensi melakukan kebaikan dan kebenaran juga berpotensi melakukan
kejahatan. Dalam pemerintahan, khususnya terkait administrasi, diketahui bahwa
kriminologi dan kejahatan dilakukan untuk menciptakan penghasilan dan
kesejahteraannya sendiri, yang lazimnya secara bekerjasama; 3) Bab III: Bahwa
dalam proses mencapai tujuan administrasi (memberikan manfaat dalam kehidupan
manusia, sebagaimana termuat dalam perencanaannya) dan tujuan pemerintahan
(menyelenggarakan tugas umum, pelaksanaan pembangunan, dan pembinaan
kemasyarakatan) terdapat sejumlah celah kriminologi dan bias, misal dalam hal
administrasi keuangan, administrasi kepegawaian, maupun dalam pelayanan cepat
semisal dengan penyalahgunaan kewenangan, manipulasi, dan korupsi yang mana
kadang kala terdapat korelasinya dengan perebutan kekuasaan dan premanisme; 4)
Bab IV: Dalam adminsitrasi dan pemerintahan terdapat kekuasaan yang berarti
suatu kekuatan manusia, yang mana cenderung berorientasi pada keinginan yang
dapat berbentuk suatu pemaksaan dengan tujuan menguntungkan dirinya dan
merugikan orang lain. Secara fenomenalogis yang berkembang dalam dunia administrasi
negara, semakin tinggi kedudukan seseorang semakin besar kekuasaan stratejiknya
dan semakin rendah kedudukan seseorang semakin besar kekuasaan praktisnya.
Dalam hal ini korupsi termasuk bentuk kriminologi pemerintahan; 5) Bab V: Bahwa
dalam tataran pelaksanaan terdapat skeptisme terhadap administrasi dan
pemerintahan. Ada keragu-raguan terhadap keberhasilan penyelesaian permasalahan,
baik dari dalam (pihak yang mengatur/pemerintahan) dan dari luar (pihak yang
diatur), pun satu sama lain tidak saling percaya pada kinerja dan efektifitas
kinerjanya masing-masing. Selanjutnya, Bagian Dua intinya membahas bahwa: 6) Bab
VI: Dalam manajemen pemerintahan diperlukan suatu pemikiran rasional dan
tindakan profesional guna optimalisasi dan otomatisasi faktor SDM dan non-SDM
(alat tukar/uang, metode/cara kerja, perlengkapan lainnya, pemasaran, waktu,
mesin) secara seimbang untuk mencapai tujuan yang efektif, efisien dan
bermanfaat. Apabila tata kerja dan legalitas kuat, maka sulit terjadi
kriminologi. Namun apabila tidak ada kekuatan fisik, dan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sesuai dengan jenis dan sifat pekerjaan maka kriminologi akan
mudah terjadi; 7) Bab VII: Organisasi pemerintahan berisi sekelompok manusia
yang dapat dibagi atas kategori kelompok pimpinan dan bawahan, dan kelompok
manusia kuat (lebih berkuasa) dan lemah, yang mana di dalamnya terdapat
heterogenitas manusia dan kegiatan. Dalam hal ini, kriminologi rentan terjadi,
oleh karena itu diperlukan teknik komunikasi dan pembelajaran yang khas dan
khusus, agar tidak terjadi suatu pelanggaran terhadap peraturan; 8) Bab VII:
Pemerintahan terdiri dari sub-sub sistem yang saling berkaitan. Di dalamnya
mengalir informasi yang terkadang tersampaikan tidak jernih (sengaja ataupun
tidak), sehingga menimbulkan kekacauan, dalam pemerintahan. Oleh karenanya,
diperlukan kewaspadaan dan seleksi terhadap beragam informasi; 9) Bab IX: Dalam
manajemen pemerintahan terdapat sejumlah sumber yang dapat memberikan kekuatan
sehingga dapat menghasilkan kegiatan, yakni SDM (berkualitas, berkuantitas
memadai, beretika dan berestetika) dan Non-SDM. Penggunaan sumber daya tersebut
haruslah berdasar pada kecerdasan (IQ, EQ, dan SQ) yang senantiasa dikembangkan
dan haruslah disesuaikan dengan situasi dan kondisinya (kompetensi); 10) Bab X:
Dalam pemerintahan terdapat suatu kebebasan yang terkendali dengan mengutamakan
kedaulatan rakyat yang mana tidak bermaksud sebagai model penyatuan pendapat,
melainkan menghormati dan saling memahami pendapat dalam pemikiran dan tindakan.
Adapun pengemban pemerintahan tersebut dibagi secara berjenjang, yang dalam
kekuasaan yang dimiliki tiap pengemban tersebut dimungkinkan adanya kriminologi
pada proses penentuan pemegang kekuasaan pemerintahan.
Secara keseluruhan, buku ini, pada intinya
membahas aspek filosofis dan psikologis perihal kriminologi administrasi dalam
pemerintahan dan kriminologi manajemen dan organisasi dalam pemerintahan. Bahwa
kriminologi tersebut terjadi dikarenakan pemikiran dan tindakan manusia-manusia
di dalamnya yang memiliki keinginan dan kebutuhan, baik manusia yang berkuasa
secara strategis maupun yang berkuasa secara teknis, lazimnya dilakukan
bersama-sama, sengaja atau tidak sengaja, akibat tata kelola yang tidak jelas,
informasi yang tidak jernih, kecerdasan yang tidak dioptimalkan dan skeptisme,
alhasil tujuan negara (kesejahteraan yang menyeluruh) tidak tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar